Blog

Kenangan IncuBie Bersama Prof.Dr.Ir. Memen Surahman, MSc.Agr

Kenangan IncuBie Bersama Prof.Dr.Ir. Memen Surahman, MSc.Agr

Inkubator Bisnis di IPB berdiri tahun 1994 dengan nama Pusat Inkubator Agribisnis dan Agroindustri (PIAA) di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) IPB.  PIAA yang digagas oleh Prof.Dr.Ir. Hadi K Purwadaria, MSc ini bertujuan untuk menumbuh-kembangkan startup inovatif dan berdaya saing melalui layanan inkubasi bisnis yang kini beroperasi berdasarkan Perpres No 27 Tahun 2013 tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha. Inkubator Bisnis memberikan jasa dan layanan terpadu kepada tenant (start-up binaan) antara lain meliputi (1) penyediaan ruang usaha dengan sewa rendah, (2) konsultasi bisnis, inovasi dan teknologi, dan manajemen usaha, (3) penyusunan action plan dan business plan, 4) akses kepada sumber permodalan dan calon buyer serta 5) fasilitasi perizinan usaha dan sertifikasi produk. Dalam perkembangannya seiring dengan restrukturisasi Pusat-pusat di IPB, beberapa Pusat mengalami penggabungan diantaranya adalah PIAA yang digabung dengan Garuda 21 menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan Kewirausahaan (P3K) pada tahun 2005. Prof.Dr.Ir. Memen Surahman, MSc.Agr, menjabat Kepala P3K sejak tahun 2011 (pergantian antar waktu) hingga tahun 2013 dan akhirnya diangkat kembali untuk masa jabatan 2013-2017. Hilangnya ”Inkubator Bisnis” pada nama Pusat tersebut menjadi perhatian serius beliau untuk mengubah nama pusat menjadi ”Pusat Inkubator Bisnis dan Pengembangan Kewirausahaan (Center for Business Incubator and Entrepreneuship Development) yang akhirnya dikukuhkan berdasarkan keputusan Rektor IPB No. 211/I3/OT/2011 tanggal 6-12-2011.

Di kalangan staf dan tenaga administrasi incuBie, pak Memen adalah sosok pemimpin yang rendah hati, mau menerima kritik dan saran dari bawahannya, bicaranya selalu mengandung nasehat dan selalu menghadirkan suasana kehangatan dan keceriaan dalam setiap pertemuan dengan staf, tenaga administrasi maupun tenant. Pada suatu pertemuan membahas nama Pusat misalnya, pak Memen ingin memberikan nama ”CiberDev” sebagai akronim dari Center for Business Incubator and Entrepreneusrship Development. Salah satu stafnya mengusulkan nama lain sebagai branding Pusat, yaitu ”incuBie”. Meski kurang pas sebagai akronimnya, beliau menyetujui. Mengapa ”incuBie” bukan ”inkubi”, itulah branding yang marketable. ”Restoran pinggir kali kurang laku, tetapi restoran River side banyak dikunjungi”, kelakarnya yang disambut gelak tawa stafnya. Kini nama ”incuBie” menjadi terkenal, orang menyebut inkubi untuk inkubator bisnis bahkan beberapa instansi mendirikan inkubator bisnis dengan nama inkubi.

Di masa kepemimpinan beliau (2011-2017), incuBie IPB dijadikan rujukan dalam pengembangan dan pendampingan UMKM.oleh Perguruan Tinggi, Pemda maupun instansi lain di Indonesia maupun Asean. Beberapa award berhasil diperoleh IncuBie pada masa kepemimpinan beliau, diantaranya adalah Penghargaan dari Kemenkop UKM RI sebagai Pengelola Inkubator Terbaik Peringkat I Tingkat Nasional Tahun 2015, dan Anugrah “Dharmakrida Baraya Adikarya Anugraha” dari Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) sebagai Inkubator Bisnis Pengembang UMKM Terbaik Tahun 2016. Beragam bimbingan teknis (bimtek) kewirausahaan dipandunya untuk membantu tumbuh dan berkembangnya UMKM mulai dari perizinan usaha bagi UMKM, pengurusan ijin edar (PIRT, BPOM, PD-PSAT, SNI, Halal), hingga sistem pemasaran secara online. Beberapa kerjasama dengan stakeholder terkait pengembangan Inkubator Bisnis dan startup skala nasional dan internasional juga telah dilakukan, diantaranya dengan Kemkop UKM, Kemristekdikti, Kemnakertrans, Bank Indonesia, BPOM, Inkubator CYCU Taiwan, Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI), serta Asean Business Incubator Network (ABINet).

Launching outlet pemasaran bersama produk tenant

Dibawah komado beliau, program insentif pendanaan untuk startup banyak diraih oleh tenant, mulai dari program Penumbuhkembangan UMKM melalui Inkubator Bisnis (Kemkop UKM), Inkubasi Bisnis Teknologi (IBT) dan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi  (PPBT) – Kemristek, dan Ko-inkubasi TBIC – Puspiptek. Selain itu, untuk membantu pemasaran produk tenant dan mewadahi paguyuban para tenant dan alumni tenant, telah dirintis pendirian outlet untuk pemasaran bersama produk tenant dan juga Koperasi Inkubator Bisnis Indonesia (KIBI) yang telah dirintis pada tahun 2012, namun baru mendapatkan legalitas Badan Hukum pada 17 Januari 2015 dengan No.: 518/395/BH/KPTS/DISKOPERINDAG/I/2015, Januari 2015. Kini incuBie menjadi salah satu SubDirektorat pada Direktorat Kawasan Sains Teknologi dan Inkubator Bisnis (DKSTIB) atau dikenal dengan Science Techno Park (STP) IPB University di bawah koordinasi Wakil Rektor bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan berdasarkan Peraturan MWA Nomor 1/IT3.MWA/OT/2019 tertanggal 25 Januari 2019 tentang Organisasi dan Tata Kerja IPB. 

Prof. Memen Surahman telah dipanggil oleh yang Maha Kuasa,  meninggalkan kita semua untuk selamanya. Satu pesan beliau yang akan selalu kami ingat adalah “Bekerjalah dengan sungguh-sungguh dan syukuri apa yang kita dapatkan sekecil apapun itu, insya Allah akan jadi catatan amal baik disisi Allah SWT”. Selamat jalan Prof Memen Surahman, jasa dan peranmu dalam menumbuh-kembangkan UMKM dan startup melalui program inkubasi akan selalu dikenang, dan semoga menjadi amal soleh yang akan menghantarkanmu menuju surga atas ridho  ilahi robbi. Aamiin. [stp-ipb].