Blog

kepala-lkst-ipb-university-berharap-tujuh-pra-startup-segera-berkembang-jadi-startup-news

Kepala LKST IPB University Berharap Tujuh Pra Startup Segera Berkembang Jadi Startup

Kepala LKST IPB University Berharap Tujuh Pra Startup Segera Berkembang Jadi Startup

Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) atau Science Techno Park (STP) IPB University menggelar Workshop Hasil Pelaksanaan Program Pra-Startup TA 2022, beberapa waktu lalu. Program Pra-Startup yang digulirkan pemerintah melalui Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (kini Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) sejak tahun 2016 adalah instrumen pendanaan yang mampu mengaplikasikan fungsinya dalam menghilirisasi hasil-hasil inovasi teknologi yang ada di perguruan tinggi.  Inovasi inilah diharapkan nantinya dapat menjadi sebuah usaha bisnis baru yang siap bersaing di pasar.

”Pada tahun 2022 ini, IPB University melalui STP mendapat pendanaan untuk pengembangan inovasi dari tujuh inventor (dosen) yang berkolaborasi dengan calon Chief Executive Officer (CEO) dari kalangan alumni,” ujar Dr Rokhani Hasbullah, Wakil Kepala LKST bidang Inkubator Bisnis dan Kemitraan Industri.

Ketujuh invensi yang dikembangkan, lanjutnya, adalah SmiLE (sistem deteksi peringatan dini kebakaran gambut berbasis android) dengan inventor Dr M Taufik (Departemen Geofisika dan Meteorologi), Violet Flakes (Dr  Eny Palupi, Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen), Galur Ayam IPB-D2 (Prof Cece Sumantri, Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan), TEMUPRO (Dr Akhmad Endang Zainal Hasan, Departemen Biokimia), Fishs Gel Pengangkat Komedo (Prof Mala Nurilmala, Departemen Teknologi Hasil Perairan), Nano Collagen – Serum Renewal Skin Lotion (Dr Wini Tri Laksani, Departemen  Teknologi Hasil Perairan) dan Hand Sanitizer (Prof Erliza, Departemen Teknologi Industri Pertanian).

Dr Rokhani melaporkan bahwa program pra-startup outputnya adalah produk/teknologi yang provent dan siap menjadi startup atau dikerjasamakan dengan industri. Dalam pengembangan inovasinya, setiap peserta program pra-startup didampingi oleh seorang tenaga pendamping yang profesional.

”Program pra-startup yang telah berlangsung sejak tahun 2016 ini harapannya bisa berkelanjutan dan seharusnya mendapatkan perhatian lebih karena manfaatnya akan terasa apabila hasil produk iptek tersebut dapat dikomersialkan. Dampaknya, ada perekrutan tenaga kerja baru dan dapat menjadi substitusi impor,” ujarnya.

Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis IPB University sekaligus Kepala LKST menyampaikan bahwa program pra-startup kali ini berbeda dengan program pada tahun sebelumnya. Pada tahun ini, pra-startup mengembangkan inovasi yang dihasilkan oleh inovator IPB University.

Ia berharap agar program pra-startup berlanjut menjadi startup yang akan diinkubasi di STP IPB University. Saat ini STP IPB University tengah membangun gedung multi tenant 5 lantai yang mampu menampung 50 tenant di Kawasan STP IPB Taman Kencana.  ”Saya berharap agar ketujuh pra startup tidak berhenti sampai di sini. Pra startup harus berkembang, naik kelas menjadi startup dan menempati Gedung Multi Tenant,” tambah Prof Erika.

Pada kegiatan workshop ini masing-masing CEO didamping inventornya memaparkan laporan hasil capaian program pra-startup sekaligus monev kegiatan oleh para reviewer. Substansi monev meliputi hasil luaran program yaitu prototipe produk/teknologi terstandar yang siap dikomersialisasikan, persiapan entitas kelembagaan startup, serta administrasi keuangan. Berdasarkan hasil paparan dan monev, diketahui bahwa seluruh action plan program pra-startup  telah terlaksana dan target luaran dari tiap pra-startup telah tercapai.[stpipb/Zul]

sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/06/kepala-lkst-ipb-university-berharap-tujuh-pra-startup-segera-berkembang-jadi-startup/5ae1110e0bf2ee7b4288093c2189861d