Dr Roza Yusfiandayani : Kedaireka Pertemukan Sumber Inovasi dengan Mitra Industri
Dr Roza Yusfiandayani : Kedaireka Pertemukan Sumber Inovasi dengan Mitra Industri
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar webinar Kolaborasi Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI) – Kedaireka dalam Ekosistem Kampus Merdeka, 8/7.
“Kita perlu sekali untuk membangun kedaulatan bangsa di dalam ekonomi, teknologi, inovasi, dan itu semua kita mulai dengan kecintaan kita terhadap produk-produk kita sendiri. Siapa yang akan mencintai dan menghargai produk kita kalau bukan kita sendiri yang memulainya,” kata Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Prof Nizam dalam sambutannya.
Menurut Prof Nizam, untuk menghasilkan produk yang dicintai oleh masyarakat harus melakukan kerja keras bersama-sama, bersinergi, dan bergandengan tangan antara para inventor dan inovator dengan dunia industri.
“Di sanalah letak pentingnya mendasari kelahiran Kedaireka membangun kedaulatan indonesia untuk reka cipta, membangun kecintaan kita untuk reka cipta dalam negeri, dan membangun kemampuan kita untuk melakukan reka cipta karya anak bangsa,” jelasnya.
Terkait Kedaireka, Asisten Bidang Pengelolaan dan Komersialiasi Inovasi – Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University Dr Roza Yusfiandayani, mengatakan inovasi tersebut merupakan inovasi yang luar biasa. Menurutnya, Kedaireka mempertemukan antara universitas sebagai banknya inovasi, sumbernya inovasi dengan mitra industri inovasi yang bisa dijalin kerjasama, hilirasi, dan komersialisasi.
“Dari IPB University ada 40 inovator yang terdaftar dalam Kedaireka. Di samping itu, proposal yang diunggah sebanyak 36 proposal dengan total dana sebesar 96,3 miliar rupiah,” terang dosen IPB University dari Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.
Lebih lanjut, inovator rumpon IPB University ini menjelaskan, kehadiran Kedaireka dapat menghilirisasi inovasi. Tidak hanya itu, inovasi tersebut juga mampu memperluas akses untuk kampus berdialog dengan mitra industri, mengurangi kesenjangan antara riset perguruan tinggi dan kebutuhan mitra industri, serta mitra industri dapat melihat penelitian dan pengembangan produk atau jasa.
Pada kesempatan yang sama, Dr Roza juga menyampaikan inovasi yang telah dihasilkan oleh IPB University. Ia mengaku, sampai saat ini IPB University telah berhasil menjadi penyumbang inovasi paling prospektif terbanyak di Indonesia. Berdasarkan data dari Business Innovation Center (BIC), IPB University menyumbang inovasi sebesar 43.1 persen, yaitu 549 dari 1274 inovasi di Indonesia dari tahun 2008 sampai 2020.
“Informasi mengenai inovasi-inovasi IPB University dapat diakses oleh masyarakat melalui aplikasi IPB Innovation yang dapat diunduh di Google Playstore,” ujar Dr Roza.
Melalui aplikasi tersebut, lanjutnya, masyarakat dapat mengetahui status lisensi inovasinya. Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat mengetahui secara detail tentang inovasi tersebut dan dapat melakukan penjajakan kerja sama. (MHT)
sumber : Dr Roza Yusfiandayani : Kedaireka Pertemukan Sumber Inovasi dengan Mitra Industri