Blog

Ada 10 Proposal yang Didanai IPB University untuk Menjadi Start Up

mitech-client-logo-01-hover

Ada 10 Proposal yang Didanai IPB University untuk Menjadi Start Up

IPB University berada pada peringkat I pada Pemeringkatan Klasterisasi Perguruan Tinggi tahun 2020 yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.  Untuk itu IPB University berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja inovasi melalui peningkatan jumlah inovasi dan mitra industri. IPB University melalui Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) meluncurkan Program Hibah Pengembangan Inovasi Prospektif kepada para dosen/inventor. 

Program hibah inovasi ini bertujuan untuk mempercepat hilirisasi hasil invensi menjadi inovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen, bermanfaat dan profitable. Sasaran program ini adalah terwujudnya produk inovasi yang siap untuk dikomersialkan baik melalui pola lisensi, spin-off maupun pembentukan perusahaan baru (startup).  

“Ada sepuluh proposal dinyatakan lolos seleksi dan mendapatkan pendanaan untuk pengembangannya sehingga dihasilkan prototype produk yang siap dikomersialkan. Program ini outputnya adalah prototype produk yang siap ditawarkan kepada mitra industri ataupun menjadi startup baru,” ujar Prof Dr Erika B Laconi, Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan IPB University yang juga Kepala LKST dalam workshop Pelaksanaan Program Pengembangan Inovasi, (31/8) di IPB International Convention Center (IICC), Bogor.

Sementara itu, Wakil Kepala bidang Inkubator Bisnis dan Kemitraan Industri LKST, Dr Rokhani Hasbullah mengemukakan bahwa target output utama dari pelaksanaan program ini adalah dihasilkannya 10 prototype produk yang berasal dari 10 inventor. Selain itu, capaian output lainnya adalah registrasi merk, penyusunan  dokumen paten, uji/analisa produk pangan dan kosmetik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) produk pangan dan kosmetik, desain kemasan produk, penyusunan Certificate of Analysis (CoA) produk, uji sertifikasi mesin, model pemasaran online dan offline dan uji pasar produk pada skala terbatas.   

“Semoga dengan meningkatnya kinerja inovasi, IPB University dapat berkontribusi secara nyata dalam menumbuhkan perekonomian bangsa secara berkelanjutan terutama dalam bidang pertanian, biosains dan kelautan,” ujarnya. 

Pada workshop tersebut, hadir juga Ferry Swandayana dari Direktorat Keuangan

IPB University berada pada peringkat I pada Pemeringkatan Klasterisasi Perguruan Tinggi tahun 2020 yang dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.  Untuk itu IPB University berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja inovasi melalui peningkatan jumlah inovasi dan mitra industri. IPB University melalui Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) meluncurkan Program Hibah Pengembangan Inovasi Prospektif kepada para dosen/inventor. 

Program hibah inovasi ini bertujuan untuk mempercepat hilirisasi hasil invensi menjadi inovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen, bermanfaat dan profitable. Sasaran program ini adalah terwujudnya produk inovasi yang siap untuk dikomersialkan baik melalui pola lisensi, spin-off maupun pembentukan perusahaan baru (startup).  

“Ada sepuluh proposal dinyatakan lolos seleksi dan mendapatkan pendanaan untuk pengembangannya sehingga dihasilkan prototype produk yang siap dikomersialkan. Program ini outputnya adalah prototype produk yang siap ditawarkan kepada mitra industri ataupun menjadi startup baru,” ujar Prof Dr Erika B Laconi, Wakil Rektor Bidang Inovasi, Bisnis dan Kewirausahaan IPB University yang juga Kepala LKST dalam workshop Pelaksanaan Program Pengembangan Inovasi, (31/8) di IPB International Convention Center (IICC), Bogor.

Sementara itu, Wakil Kepala bidang Inkubator Bisnis dan Kemitraan Industri LKST, Dr Rokhani Hasbullah mengemukakan bahwa target output utama dari pelaksanaan program ini adalah dihasilkannya 10 prototype produk yang berasal dari 10 inventor. Selain itu, capaian output lainnya adalah registrasi merk, penyusunan  dokumen paten, uji/analisa produk pangan dan kosmetik sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI) produk pangan dan kosmetik, desain kemasan produk, penyusunan Certificate of Analysis (CoA) produk, uji sertifikasi mesin, model pemasaran online dan offline dan uji pasar produk pada skala terbatas.   

“Semoga dengan meningkatnya kinerja inovasi, IPB University dapat berkontribusi secara nyata dalam menumbuhkan perekonomian bangsa secara berkelanjutan terutama dalam bidang pertanian, biosains dan kelautan,” ujarnya. 

Pada workshop tersebut, hadir juga Ferry Swandayana dari Direktorat Keuangan IPB University yang menjelaskan tentang Pengelola Keuangan Unit (PKU). Menurutnya, PKU bertanggung jawab atas kelengkapan dokumen, keabsahan berkas, penggunaan dana untuk belanja, pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran, pembukuan setiap transaksi ke dalam format BKU, bertanggung jawab secara pribadi atas pengelolaan dana yang dikuasainya, serta mengatur dan memantau ketersediaan dana.

Dalam upaya meningkatkan kinerja inovasi Perguruan Tinggi, IPB University telah menetapkan LKST dengan sasaran tersedianya lingkungan yang kondusif bagi berlangsungnya kegiatan penelitian, pengembangan, dan bisnis teknologi yang berkelanjutan. Salah satu fungsi LKST adalah sebagai fasilitator penumbuhan perusahaan  berbasis  inovasi melalui inkubasi dan/atau spin off. [LKST/dh/Zul] 

yang menjelaskan tentang Pengelola Keuangan Unit (PKU). Menurutnya, PKU bertanggung jawab atas kelengkapan dokumen, keabsahan berkas, penggunaan dana untuk belanja, pencatatan setiap penerimaan dan pengeluaran, pembukuan setiap transaksi ke dalam format BKU, bertanggung jawab secara pribadi atas pengelolaan dana yang dikuasainya, serta mengatur dan memantau ketersediaan dana.

Dalam upaya meningkatkan kinerja inovasi Perguruan Tinggi, IPB University telah menetapkan LKST dengan sasaran tersedianya lingkungan yang kondusif bagi berlangsungnya kegiatan penelitian, pengembangan, dan bisnis teknologi yang berkelanjutan. Salah satu fungsi LKST adalah sebagai fasilitator penumbuhan perusahaan  berbasis  inovasi melalui inkubasi dan/atau spin off. [LKST/dh/Zul]