Blog

Apresiasi Para Inovator, IPB University Berikan Royalti

Apresiasi Para Inovator, IPB University Berikan Royalti

IPB University kembali memberikan royalti hasil komersialisasi inovasi untuk para inovator. Ini merupakan bentuk apresiasi kepada para inovator atas karya yang telah dikomersialkan. Penyerahan royalti dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi, Prof Erika B Laconi kepada enam inovator di Ruang Calina IPB Science Techno Park, Taman Kencana (14/6).

“Ini merupakan kali kedua IPB University memberikan penghargaan royalti. Ini merupakan upaya kita dalam memfasilitasi para inovator untuk terus semangat dalam berkarya, terutama yang telah dimanfaatkan masyarakat. Jadi kita tidak bicara lagi jumlah inovasi atau paten, namun kualitas inovasi atau patennya,” ujar Prof Erika. Penyerahan royalti diberikan kepada enam inovator. Keenam inovator itu di antaranya Prof Sriani Sujiprihati (almh) untuk inovasi pepaya calina, Prof Muhamad Syukur dengan inovasi benih hortikultura IPB University, Dr Hajrial Aswidinoor atas inovasi padi IPB 3S, Prof Slamet Budijanto dengan inovasi beras analog, Prof C Hanny Wijaya atas inovasi glucodiab, Dr Tjahja Muhandri untuk dua inovasinya, yaitu tepung bumbu ayam dan tempe serta teknologi produksi gulai daging dalam kalengan. “Jangan dilihat dari jumlah nilainya, tapi kontribusi para inovator IPB University terhadap perkembangan ekonomi sosial yang ada di masyarakat Indonesia. Tentu pandemi saat ini pasti berdampak kepada roda perekonomian, tetapi kita tetap harus semangat. Bagaimana pun inovasi IPB University pasti akan lebih berkembang. Pandemi bukan menjadi halangan, tapi justru menjadi motivasi bagi kita,” tutur Prof Erika.

Lebih lanjut Prof Erika menyampaikan, LKST IPB University akan terus menjembatani invensi menuju inovasi. Ke depan, di kawasan Science Techno Park akan dibangun fasilitas berupa teaching industry dan gedung multi tenant sebagai sarana produksi inovasi dan pembelajaran bagi warga IPB University. “Tahun ini insya Allah akan dibangun tiga lantai gedung teaching industry untuk lini minuman. Jadi nantinya inovasi dapat diujicoba dan diproduksi oleh kita sendiri. Kita berupaya memfasilitasi agar inovasi bisa diproduksi sampai ada daya suka, daya terima dan daya edar masyarakat,” terang Prof Erika.

Sementara itu, Dr Enisar Sangun perwakilan sekaligus suami Prof Sriani Sujiprihati (almh), turut berbangga atas capaian yang telah ditorehkan Prof Sriani. Rasa bangga itu tak lain karena saat ini pepaya calina telah menjadi produk seluruh masyarakat Indonesia. “Alhamduillah cita-cita Prof Sriani untuk menggeser istilah bangkok kini terwujud. Sekarang pepaya calina sudah ada dimana-mana. Calina tidak sebatas produk IPB University, tapi sudah menjadi produk Indonesia. Saya temui pedagang dan mereka juga bangga. Bangga dalam arti laris secara ekonomi. Artinya inovasi ini sudah bisa menyejahterakan,” sebut Dr Enisar.

Inovator beras analog yang juga Dekan Fakultas Teknologi Pertanian IPB University, Prof Slamet Budijanto menuturkan, pemberian royalti kepada para inovator merupakan langkah yang sangat baik. Sebagai peneliti, ia berharap semangat menghargai karya semakin ditingkatkan. Hal itu tak lain agar aktivitas penelitian di kampus semakin berkembang. “Dengan demikian kita bersemangat untuk melakukan penelitian baik yang bisa dihilirisasi maupun yang bermuara pada publikasi. Tentu jangan sampai ada dikotomi antara karya nyata dengan publikasi internasional. Dua-duanya penting bagi institusi kita tercinta. Mudah-mudahan kita semakin produktif,” terang Prof Slamet. (Rz/Zul)

Sumber : Apresiasi Para Inovator, IPB University Berikan Royalti