BERAS ANALOG : Pangan Alternatif Pengganti Beras
BERAS ANALOG: Pangan Alternatif Pengganti Beras
Inovator
Prof. Dr. Ir. Slamet Budijanto, M.Sc
Deskripsi
Beras Analog merupakan pangan alternatif pengganti beras, berbentuk mirip dengan butiran beras asal padi. Beras Analog dibuat di industri dengan memanfaatkan bahan-bahan pangan yang tumbuh melimpah di Indonesia seperti sagu, sorgum, dan jagung. Dari segi rasa dan cara memasak, beras Analog ini tidak jauh berbeda dengan beras biasa, namun warnanya tidak seputih beras asal padi. Selain itu, berbeda dengan beras biasa, Beras Analog lebih tahan lama dan tidak perlu dicuci saat akan dimasak.
Beras Analog ini diciptakan untuk memenuhi kebutuhan gizi seseorang dan dapat disesuaikan dengan kondisi kesehatan konsumen. Kandungan gizi dan komposisi bahannya dapat disesuaikan dengan bahan baku lokal daerah. Seperti, sumber karbohidrat dapat diperoleh dari tepung ubi kayu, ubi jalar, talas, garut, ganyong, hotong, dan sagu aren. Sumber protein dapat ditambahkan dari tepung kedelai, kacang merah, atau jenis kacang-kacangan lain. Serat makanan bisa diperoleh dari bekatul.
Produk inovasi IPB ini sudah dipasarkan di outlet-outlet dan gerai Satuan Usaha Komersial IPB seperti Agrimart, Botani Mart, Serambi Botani dan juga melalui e-commerce online.
Kegunaan
Beras Analog berfungsi sebagai pangan alternatif pengganti beras sehingga bisa dijadikan produk diversifikasi pangan. Bentuk fisiknya yang mirip butiran beras dapat membantu psikologis konsumen agar tetap merasa seperti makan nasi dari beras padi yang ditanam.
Keunggulan
- Komposisi bahan baku bisa disesuaikan sesuai kebutuhan kesehatan konsumen
- Memiliki indeks glikemik rendah sehingga lambat meningkatkan kadar gula dalam darah
- Menyehatkan bagi penderita diabetes
- Kandungan gizi dapat disesuaikan
- Menggunakan bahan baku lokal