Blog

Gambar WhatsApp 2025-07-24 pukul 11.11.59_4ab0310a

Enam Inovasi IPB University Siap Hilirisasi Bersama Mitra Industri

Enam Inovasi IPB University Siap Hilirisasi Bersama Mitra Industri

IPB University kembali memperkuat komitmennya dalam mendorong hilirisasi inovasi. Sebanyak enam inovasi resmi dilisensikan bersama enam mitra industri strategis lewat penandatanganan Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK).

Menurut Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University, Prof Erika B Laconi, penandatanganan SPK ini menjadi wujud konkret alih teknologi dari hasil riset dan inovasi sivitas akademika IPB ke dunia usaha.

Enam inovasi yang resmi dilisensikan mencakup berbagai bidang strategis, seperti teknologi pertanian, perikanan, pangan, dan perangkat lunak, dengan rincian sebagai berikut:

  1. Perangkat lunak FERADS 1.0, inovasi Prof Anas D Susila, bekerja sama dengan PT Makerindo Prima Solusi.
  2. Jagung JHG 02, inovasi Dr Willy Bayuardi, bekerja sama dengan PT Botani Seeds Indonesia.
  3. Ekstraksi virgin fish oil mata tuna, inovasi Prof Wini Trilaksani, bekerja sama dengan PT Biomedical Technology Indonesia.
  4. Kapsul lunak berbasis virgin fish oil mata tuna dan virgin coconut oil, inovasi Prof Wini Trilaksani bekerja sama dengan PT Biomedical Technology Indonesia.
  5. Palka pendingin untuk kapal penangkap ikan skala kecil, inovasi Dr Ayi Rahmat, bekerja sama dengan PT Cahaya Hijau Indonesia.
  6. Beras rumput laut, inovasi Prof Sri Purwaningsih, bekerja sama dengan PT Karya Husna Solusindo.

Dalam kesempatan itu, Prof Erika menekankan pentingnya hilirisasi sebagai upaya menghubungkan kekuatan riset akademik dengan kebutuhan industri secara langsung.

“Hilirisasi inovasi bukan sekadar langkah strategis akademik, melainkan juga kontribusi nyata terhadap pembangunan ekonomi nasional,” ujarnya, belum lama ini.

Para perwakilan mitra industri menyambut positif kolaborasi ini. Mereka berharap inovasi-inovasi IPB University dapat memberikan nilai tambah dalam pengembangan produk dan daya saing perusahaan di pasar nasional maupun global.

Senada dengan itu, para inventor juga menyampaikan apresiasi atas fasilitasi yang dilakukan oleh IPB University melalui LKST. “Kami bersyukur inovasi yang dikembangkan dapat menemukan mitra yang tepat untuk implementasi nyata di lapangan. Sinergi ini memotivasi kami untuk terus menciptakan inovasi yang relevan dan berdampak,” ujar salah satu inventor.

Seremoni ini turut dihadiri oleh 30 peserta yang terdiri dari peneliti, inventor, dan perwakilan mitra industri. Kegiatan ini menjadi langkah awal dari kerja sama jangka panjang IPB University dengan mitra industri.

Ke depan, Prof Erika mengatakan, skema lisensi yang dikembangkan IPB University akan terus mengedepankan prinsip keberlanjutan, kemitraan strategis, dan adaptasi terhadap dinamika industri.

“IPB University berkomitmen untuk terus menjembatani antara inovator dan industri, tidak hanya pada tahap inisiasi kerja sama, tetapi juga pada pelaksanaan lisensi dan potensi income generating bagi peneliti dan institusi,” pungkasnya.