LKST IPB University Gelar Industry Gathering Tahun 2024
LKST IPB University Gelar Industry Gathering Tahun 2024
Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University sukses menyelenggarakan Industry Gathering and Business Matching 2024 di Gedung Startup Center, Kampus IPB Taman Kencana, Bogor. Kegiatan ini mempertemukan 21 inventor dan 20 startup binaan IPB University dengan mitra industri, sebagai upaya mempercepat hilirisasi hasil riset dan inovasi ke pasar.
Kepala LKST IPB University, Prof Erika B Laconi, menjelaskan bahwa acara ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat kerja sama antara akademisi dan dunia usaha. Salah satu capaian utama adalah penandatanganan lima Surat Perjanjian Kerja Sama (SPK) antara dosen dan mahasiswa IPB University dengan mitra industri. Selain itu, enam tenant startup, sebagian besar alumni IPB, juga menjalin kolaborasi bisnis dengan berbagai pihak industri.
“LKST IPB University tidak akan pernah berhenti melakukan intermediasi dari hasil-hasil riset invensi menuju inovasi,” ujar Prof Erika.
Ia berharap, inovasi yang dihasilkan dapat memberikan dampak nyata secara sosial dan ekonomi, serta menciptakan manfaat luas bagi masyarakat.
Sementara itu, Rektor IPB University, Prof Arif Satria, menekankan bahwa salah satu visi utama IPB adalah menjadi “innopreneur university”, yaitu perguruan tinggi berbasis inovasi yang mampu memberi dampak.
“Pada tahun 2024, IPB University telah menghasilkan 1.072 paten, dengan 372 di antaranya telah granted. Selain itu, Science and Techno Park (STP) IPB telah mendampingi 438 startup dengan tingkat keberhasilan lebih dari 60 persen,” jelas Prof Arif.
Lebih lanjut, ia memaparkan bahwa saat ini terdapat 56 startup yang sedang menjalani proses inkubasi di IPB. Startup tersebut telah menyerap 986 tenaga kerja dan membukukan total omzet mencapai Rp155 miliar.
“Ini angka yang tidak kecil bagi sebuah perguruan tinggi, dan menjadi bukti konkret kontribusi IPB University dalam ekonomi berbasis inovasi,” tambahnya.
Wakil Rektor bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi, turut menegaskan pentingnya peran LKST sebagai penghubung antara inovator dan dunia usaha.
“LKST menjadi jembatan agar hasil riset dan inovasi dari sivitas akademika IPB bisa berkembang, dimanfaatkan, dan diterapkan secara luas oleh mitra industri,” ungkap Prof Ernan.
Melalui kegiatan ini, IPB University terus memperkuat ekosistem inovasi dan kewirausahaan yang berkelanjutan. Kolaborasi antara kampus, startup, dan industri menunjukkan komitmen IPB untuk menjadi pusat inovasi agromaritim nasional yang berdampak nyata bagi kemandirian ekonomi bangsa.
