Blog

ipb-university-gelar-seminar-hasil-program-matching-fund-kedai-reka-2022-news

IPB University Gelar Seminar Hasil Program Matching Fund Kedai Reka 2022

IPB University Gelar Seminar Hasil Program Matching Fund Kedai Reka 2022

IPB University menggelar Seminar Hasil Program Matching Fund Kedai Reka 2022 di IPB International Convention Center (IICC), Bogor (12/12).  Dalam kegiatan ini, Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis sekaligus Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University, Prof Erika Budiarti Laconi menyampaikan laporan Program Matching Fund “Kedai Reka” IPB University 2022.

Ia mengatakan total usulan proposal matching fund IPB University 2022 ada 98 proposal. Yang didanai ada 64 proposal. Pendanaan program matching fund ini terdiri dari 42 persen oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) dan 58 persen oleh kontribusi industri.

“Dari kegiatan ini, ada 2.118 mahasiswa, 400 dosen, 64 inovasi yang terlibat dalam hal ini. Untuk itu, Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh inovator, mitra dan perusahaan. Dari 64 inovasi yang akan dipaparkan hari ini, semoga bapak dan ibu calon mitra bisa melihat peluang bisnisnya,” ujarnya.

Rektor IPB University, Prof Arif Satria menambahkan program matching fund dengan platform kedaireka adalah program yang menjembatani dan menciptakan link and match antara ilmu dan teknologi yang dihasilkan perguruan tinggi dengan industri dunia usaha dan dunia kerja.

“Kegiatan matching fund IPB University 2022 tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Riau, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Kalimantan Timur. Pada tahun 2023, IPB University diharapkan mendapatkan pendanaan program matching fund lebih banyak lagi dan LKST akan memfasilitasi program matching fund IPB University,” imbuhnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi, Prof Nizam menyampaikan tahun 2022 ini adalah perkembangan yang luar biasa di program matching fund kedai reka.  “Karena jika kita lihat peningkatan jumlahnya, dari tahun 2021 ada 1.231 proposal dan tahun ini ada 5.406 proposal. Ini merupakan jumlah yang sangat besar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa program kedai reka ini mendapatkan respon yang sangat positif dari mitra maupun juga perguruan tinggi,” tuturnya.

Sekretaris Majelis Wali Amanat (MWA) IPB University, Prof Bambang Purwantara juga ikut menambahkan, melihat data ini, IPB University tetap memimpin dalam konteks inovasi. Ia menyebutkan ini merupakan proses yang panjang.

“Dari seluruh inovasi di Indonesia, 35 hingga 40 persennya berasal dari kampus tercinta kita IPB University. Kami berharap inovasi yang ada ini bisa kita manfaatkan bersama-sama untuk membangun Indonesia,” lanjutnya.

Selain itu, ia menyampaikan beberapa harapan dari para peneliti di lapangan. “Ini ada harapan dari teman-teman yang di lapangan kepada Dikti, bahwa penyaluran dana itu jangan mepet-mepet. Jangan sampai kita mengelola dana yang sedemikian banyak lalu dikejar-kejar oleh waktu pada saat pelaporannya,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Dr Kiki Yuliati mengapresiasi seluruh tim yang sudah bekerja untuk menghasilkan karya-karya inovasi terutama kepada IPB University.

Wakil Walikota Bogor, Dedie Abdu Rachim, MA ikut mengucapkan rasa syukur bahwa inovator-inovator ini banyak berkembang di Kota Bogor. Jadi, ia berharap Kota Bogor ini jangan ditinggalkan oleh IPB University.

“Kota Bogor terus berusaha berkembang. Kami sedang merancang bagaimana yang disebut Science City Bogor ini bisa terwujud dengan waktu yang tidak terlalu lama. Jika ke Kota Bogor jangan hanya ke Kebun Raya saja, kita perlu inovasi-inovasi baru, mengingat kami menyadari betul kepindahan ibukota ke kalimantan merupakan sebuah hal yang perlu diantisipasi sejak sekarang,” ucapnya. (Ns/Zul)

sumber : https://ipb.ac.id/news/index/2022/12/ipb-university-gelar-seminar-hasil-program-matching-fund-kedai-reka-2022/9030d9df4976f78cb46037bff4cf1e34