Blog

IPB University Siap Bangun Pabrik Cassava di Jonggol

IPB University Siap Bangun Pabrik Cassava di Jonggol

IPB University melalui Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) mengadakan rapat kordinasi kemitraan program Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Cassava, 7/6. Kegiatan ini bekerjasama dengan mitra industri yaitu PT. BLST. Hadir dalam kegiatan ini Prof Erika B Laconi (Kepala LKST IPB University), Prof Nunung Nuryartono (Ketua Peneliti RISPRO), Ir. Hanan Utoro, Dr Doni Yusri, Ir Sambas Waemata (Direksi PT BLST), Prof Chozin (Komisaris PT Botani Seed Indonesia), Ir Dadang (Direktur PT Botani Seed Indonesia), Drh Kukuh P. Harinugraha (Direktur PT. Fits mandiri) sebagai mitra industri IPB University. Hadir pula dalam pertemuan tersebut tim peneliti RISPRO Prof Slamet Subijanto, Prof Edi Santosa, Dr Burhanuddin, Dr Tri Prartono, Dr Rokhani Hasbullah dan Dr Roza Yusfiandayani.

Prof Erika B Laconi, menyampaikan IPB University sangat menyambut baik terhadap kolaborasi ini. Menurutnya, sebagai mitra industri dalam kegiatan RISPRO IPB University, PT BLST, dan PT. FITS Mandiri diharapkan bisa menjadi holding produksi Cassava. Pasalnya, telah dibangun kebun seluas 11,5 hektar di Jonggol. “Kerjasama ini diharapkan benar-benar terealisasi dengan baik, sehingga bisa saling memberikan manfaat dan peneltian ini bisa berjalan dengan lancar lebih dari tiga tahun, serta memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas,” ujar Prof Erika. Ketua peneliti RISPRO IPB University, Prof Nunung Nuryartono dalam kesempatan ini memaparkan progres penelitian yang dilakukan. Dirinya mengaku optimis dapat menyelesaikan target-target yang diharapkan. Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University itu juga menjelaskan, ada tiga Work package (WP) yang dibagi dalam kelembagaan RISPRO. Work package tersebut adalah WP1 berfokus kepada Teknologi Budidaya Prima, WP2 berfokus kepada Teknologi Pangan Sehat  dan WP3 berfokus kepada Komersialisasi produk cassava.

Sementara, Prof Edi Santosa yang merupakan koordinator WP1, menjelaskan, teknologi budidaya prima yang dilakukan dapat meningkatkan produktivitas lahan singkong dengan waktu yang singkat. Hal ini dapat membuat harga bahan baku cassava menjadi lebih terjangkau dan baik untuk industri pengolahan cassava. Dalam kesempatan yang sama, Prof Slamet Budijanto yang merupakan kodinator WP2 mengungkapkan, ada tiga produk unggulan yang akan di hasilkan dari penelitian ini. Produk unggulan tersebut yaitu beras analog, tepung komposit dan cookies cassava. Ia pun menerangkan, pabrik cassava yang akan dibangun berada di kebun cassava milik IPB University. Kawasan tersebut merupakan lahan bekas kerjasama IPB dengan PT. PRIMATA beberapa tahun yang lalu. “Memanfaatkan bangunan yang ada, maka para peneliti RISPRO berencana merenovasinya menjadi pabrik yang produktif, dimana kebun produksi dan pusat pengolahan menjadi satu kawasan yang sinergis,” ujar Prof Slamet. Ir Hanan sebagai Direktur Utama PT BLST menjelaskan bahwa BLST siap merenovasi dan membangun pabrik yang akan menjadi pilot plan pengolahan cassava. “Kita akan membangun pabrik, maka aspek lingkungan harus di perhatikan, legalitas produk seperti BPOM, halal, paten dan hal-hal harus di perhatikan dan di siapkan dengan baik,” kata Hanan. Yang tidak kalah penting, lanjut Hanan,  adalah penyerapan produk oleh pasar. Hal ini mengingat prediksi banyaknya bahan baku yang akan tersedia membutuhkan banyak alternatif rencana agar tetap bisa terserap pasar. Dr Burhanuddin sebagai koordinator WP3 menjelaskan bahwa tim RISPRO siap bekerjasama dengan PT BLST untuk dapat mengkomersialisasi produk cassava.   Adapun Prof Chozin sebagai Komisaris PT Botani Seed Indonesia menyampaikan “Budidaya cassava memiliki prospek baik jika kita bisa menguasai sektor hulu dengan konsisten budidaya cassava berproduktivitas tinggi hingga ke sektor hilir.” (*/RA)

Sumber : IPB University Siap Bangun Pabrik Cassava di Jonggol