Kisah Inspiratif Bayu Mukti Anggara, Alumni IPB University yang Sukses Ubah Rantai Pasok Perikanan Indonesia
Kisah Inspiratif Bayu Mukti Anggara, Alumni IPB University yang Sukses Ubah Rantai Pasok Perikanan Indonesia
Indonesia, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki kekayaan alam yang melimpah, terutama dalam sektor perikanan. Namun, potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan karena kurangnya infrastruktur dan dukungan bagi para nelayan.
Menanggapi tantangan ini, Bayu Mukti Anggara, lulusan IPB University dari Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) bersama timnya mendirikan startup bernama FishLog pada tahun 2017. Visi mereka adalah mengoptimalkan rantai pasok perikanan di Indonesia melalui teknologi dan konektivitas digital.
Bayu Mukti Anggara, sebagai Co-Founder dan CEO FishLog menyebut, tahun 2023 menjadi tahun yang bermakna bagi FishLog dalam meningkatkan dampak positif berkelanjutan pada teknologi, konservasi lingkungan, dan pemberdayaan masyarakat.
Pada tahun 2023, FishLog meluncurkan dua inovasi teknologi berbasis blockchain: FishLog Trace dan FishLog Smart Contract. FishLog Trace berfungsi melacak produk perikanan dari penangkapan hingga distribusi, sementara FishLog Smart Contract berguna untuk memastikan transaksi real-time yang aman dan transparan.
“Fishlog juga berhasil menyalurkan dana sebesar $1,5 juta USD yang dihubungkan dari FishLog financing partners untuk para pelaku bisnis perikanan di Indonesia. Selain itu 2023 menjadi tahun yang signifikan dalam peningkatan 40 persen produktivitas cold storage mitra FishLog melalui sustainable supply dan teknologi,” ucap pria asal Jepara ini.
Pencapaian lain yang berhasil diraih FishLog adalah mampu mengembangkan kerja sama dengan lebih dari 40 cold storage di seluruh wilayah Indonesia meliputi 20 kota dari Aceh hingga Papua. Kerja sama tersebut berdampak signifikan bagi lebih dari 100 supplier, serta mampu memberdayakan tak kurang dari 800 pekerja eksternal dengan 38 persen adalah perempuan. Secara internal tim, FishLog juga memberdayakan perempuan sebagai peran yang signifikan bagi kinerja perusahaan.
“Kami menyadari bahwa partisipasi perempuan sangat penting, sehingga kami mendapatkan berbagai perspektif yang saling melengkapi bagi produktivitas efektivitas perusahaan serta memberikan wadah bagi para perempuan untuk berkarya dan meningkatkan skill,” ungkap Bayu.
Visi utama Fishlog adalah membangun sebuah ekosistem perikanan yang inklusif dengan memperbaiki efisiensi dalam rantai pasok perikanan yang masih kurang optimal dan belum terkoneksi dengan baik. Para nelayan, pengepul, pemilik cold storage, pelaku pemindangan, industri perikanan, logistik, serta pembeli dan investor dapat terhubung secara langsung, berpartisipasi dan mendapatkan manfaat secara adil. Dengan demikian, informasi dan komoditas perikanan dapat dipertukarkan dengan lebih efisien, transparan, dan berkelanjutan.
FishLog bukan sekadar perusahaan penyedia layanan rantai pasok, melainkan juga menjadi penggerak pasar yang membantu meningkatkan efisiensi dan kualitas dalam industri perikanan Indonesia. FishLog tidak hanya sebuah startup, tetapi juga merupakan bagian dari solusi transformasi rantai pasok perikanan Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan industri perikanan secara keseluruhan. (Shintia/Rz)