Blog

KWT Ratujaya Depok, Hasilkan Madu dari KASIMADU IPB University

kwt-ratujaya-depok-hasilkan-madu-dari-penerapan-kasimadu-karya-inovasi-ipb-university-news

KWT Ratujaya Depok, Hasilkan Madu dari KASIMADU IPB University

Insan Dikti Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University bersama Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) Rimbun Landscape, mitra yang bergerak di bidang arsitektur lanskap meraih Program Matching Fund 2021 Kedaireka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI.

LKST IPB University dan Rimbun Landscape bekerjasama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Kelurahan Ratujaya, Depok berhasil menerapkan inovasi dari tim peneliti IPB University. Inovasi tersebut berupa Pengembangan Model Pekarangan Ramah Lebah Madu atau dikenal Pekarangan Si Madu. Inovatornya merupakan dosen IPB University dari Departemen Arsitektur Lanskap yaitu Prof Hadi Susilo Arifin, Dr Nurhayati dan Dr Kaswanto.

Pekarangan Si Madu secara resmi dilaunching di lokasi KWT Ratujaya Depok, 12/2. Lokasi ini juga merupakan lokasi penerapan manajemen lanskap rendah karbon.

Amarizni Mosyaftiani, MSi menyampaikan, Pekarangan Si Madu merupakan area pekarangan yang ditanami sayuran, bunga, serta pohon buah yang mendukung ketersediaan pakan untuk lebah madu. Dalam pekarangan tersebut juga diletakkan rumah lebah madu sehingga penghuni rumah dapat mengonsumsi madu setiap saat.

“Dengan adanya Pekarangan Si Madu, banyak manfaat yang bisa diambil masyarakat. Selain ketersediaan ruang terbuka hijau (RTH), masyarakat juga dapat memanen hasil dari tanaman sayur, buah dan juga memperoleh keindahan dari tanaman hias,” kata Amarizni.

Tidak hanya itu, kata Amarizni, manfaat lainnya berupa madu yang dihasilkan dari rumah lebah yang dapat dipanen sekitar tiga atau empat bulan.

Amarizni melanjutkan, Pekarangan Si Madu (KASIMADU) juga memberikan jasa eduwisata bagi masyarakat atau wahana belajar bagi mahasiswa. Eduwisata berupa paket untuk tiga orang, 10 orang dan juga 15 orang. Adapun benefit yang diperoleh diantaranya edukasi cara bertanam, cara berkebun, memetik buah dan sebagainya. 

“Saya berharap kolaborasi pentahelix antara pengusaha, akademisi, pemerintah, media massa, dan masyarakat ini menjadi semakin lebih kompak dan meluas. Semoga program ini bisa bermanfaat dan Kota Depok bisa menjadi lebih asri lagi,” imbuh Amarizni.

Dr Kaswanto, peneliti IPB University sekaligus inovator Pekarangan Si Madu menyampaikan, lokasi Pekarangan Ramah Lebah Madu juga didesain untuk pelatihan, dengan difasilitasi produk-produk inovasi hasil karya KWT sebagai nilai tambah ekonomi. Ia pun mengaku, saat ini sudah bisa menerima peserta pelatihan eduwisata, menerima dari kelompok wanita tani lainnya yang ingin studi banding atau bergabung di IG @eduwisata.kasimadu

“Saya berharap, inovasi KASIMADU ini bisa menyentuh setiap rumah tangga yang ada di Indonesia. Sementara, pelatihan eduwisata ini tidak berhenti hanya di sini tetapi dapat ditularkan ke kelurahan, kabupaten atau kota juga provinsi di seluruh Indonesia, sehingga inovasi ini semakin bermanfaat dan dapat dirasakan oleh masyarakat,” tutur Kaswanto. 

Dr Tri Prartono, Wakil Kepala LKST IPB University Bidang Inovasi dan Alih Teknologi menyampaikan, “Atas nama Kepala Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University, kami mengucapkan terimakasih banyak kepada Insan Dikti dan Mitra DUDI yang telah mengadopsi dan mencoba mengembangkan hasil inovasi dari IPB University.” 

Tri Prartono menyebut, lembaga pendidikan mempunyai tugas dalam mengembangkan inovasi dan teknologi untuk memberikan manfaat seluas-luasnya bagi masyarakat. Salah satunya dalam pengembangan ekonomi. Dengan KASIMADU ini, telah tercipta  kerjasama pentahelix yang baik, sama-sama membangun dan mengembangkan masyarakat dengan inovasi.  

Apresiasi positif disampaikan oleh Ahmad Soma, Lurah Ratujaya. Ia menyampaikan, “Ini suatu langkah yang luar biasa dan merupakan upaya kecil dari warga masyarakat, semoga bisa menular ke KWT yang lain serta bisa menjadi teladan dengan adanya kolaborasi pentahelix.”

Diakuinya, di wilayah Depok,  Ruang Terbuka Hijau sudah sangat jarang, sehingga dengan adanya KASIMADU menjadi solusi pada lanskap perkotaan. Pekarangan ini selain untuk produksi, juga sekaligus untuk keindahan, serta dapat menghasilkan madu yang baik untuk kesehatan anggota rumah dan warga sekitarnya.

Sementara, Ketua KWT Khodijah, Rodiyah merasa sangat terbantu karena dengan hadirnya inovasi IPB University dan Rimbun Lanscape. Ia kini mengetahui banyak hal khususnya budidaya lebah madu. 

“Sehingga kita jadi mengetahui begitu besar manfaat lebah klanceng. Selain itu kita juga mendapat manfaat lebih dari lahan pekarangan berupa  penambahan ekonomi baru khususnya bagi Warga RW 06,” pungkasnya.

Acara dilaksanakan secara daring dan luring. Nampak hadir Dr Roza Yusfiandayani, Asisten Bidang Pengelolaan dan Komersialisasi Inovasi LKST IPB University,  perwakilan Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan, Ketua Yayasan Ciliwung, tim peneliti  Pekarangan Ramah Lebah Madu atau KASIMADU, Profesor Hadi Susilo Arifin dan  Dr Nurhayati

Sumber : KWT Ratujaya Depok, Hasilkan Madu dari Penerapan KASIMADU Karya Inovasi IPB University