LKST IPB Bentuk Tim Komite Komersialisasi Inovasi
LKST IPB Bentuk Tim Komite Komersialisasi Inovasi
LKST IPB University menggelar acara Seleksi Inovasi untuk Komersialisasi IPB Tahun 2024. Kegiatan bertempat di IPB International Convention Center (IICC), Bogor dan dihadiri oleh tim pakar yang terdiri dari para akademisi dan praktisi.
Dalam sambutannya, Kepala LKST IPB University, Prof Erika B Laconi menekankan pentingnya kerja sama antara lembaga riset dan industri untuk memudahkan pemanfaatan invensi untuk menjawab kebutuhan pasar. “Dalam Program Dana Padanan (PDP), kontribusi dana dari industri untuk kerja sama pengembangan inovasi terus meningkat dan pada tahun ini lebih besar dibandingkan dengan dana yang dikeluarkan oleh pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa karya intelektual dari para inovator sudah diminati dan sangat dibutuhkan oleh mitra industri,” Ia juga menuturkan bahwa inovasi yang dihasilkan oleh para inventor tidak hanya diakui oleh masyarakat, tetapi juga memiliki potensi besar untuk diterapkan secara komersial. Prof Erika mengungkapkan, IPB University berhasil menjadi institusi yang perolehan pendanaan riset terbesar di tahun 2024. Meski demikian, ia berpesan bahwa hasil-hasil riset masih perlu memperhatikan dengan kebutuhan pasar.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, IPB University akan membentuk Tim Komite Komersialisasi Invensi yang terdiri dari pakar-pakar di berbagai bidang yang menjadi fokus IPB University.
Sejumlah pakar IPB University yang hadir dalam acara ini antara lain :
- Prof Khaswar Syamsu – Fakultas Teknologi Pertanian (Fateta) IPB
- Prof Made Astawan -Fateta IPB
- Prof Dewi Apri Astuti -Fakultas Peternakan IPB
- Prof. Dyah Iswantini -Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) IPB
- Prof Marimin – Fateta IPB
- Dr Siti Nikmatin – FMIPA IPB
- Ir Tri Susetyo – Manajer PT Botani Seed Indonesia
- Dr Ahmad Mukhlis, MM – Komisaris PT Bogor Life Science and Technology (BLST)
- drh Sukma Kamajaya, MM – Sekretaris Jenderal Himpunan Alumni IPB
- Dr Handito Joewono – Kepala Sekolah Ekspor Indonesia, Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI)
- Ir Sidi Asmono – Ketua Strategi dan Advokasi, Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional
Harapannya adalah bahwa tim ini dapat berperan kunci dalam menilai dan merekomendasikan inovasi yang siap untuk dikomersialkan, serta memberikan arahan atas produk para inventor yang sesuai dengan kebutuhan pasar, di samping memberikan rekomendasi mitra-mitra yang dapat diundang untuk bekerja sama pemanfaatan.
Dr Yuni Puji Hastuti, Asisten Bidang Pengelolaan dan Komersialisasi Kekayaan Intelektual LKST IPB University, menjelaskan bahwa proses seleksi invensi ini didasarkan pada dua aspek utama: produk dan prospek bisnis. Aspek produk terdiri dari kebaruan/novelty, orisinalitas, nilai guna, daya terima masyarakat, keunggulan, dan kesiapan teknologi. Adapun aspek prospek bisnis mencakup pengembangan (diversifikasi produk), aplikasi proses dan teknologi, ketersediaan bahan baku, keluasan pasar, potensi investasi, potensi kerja sama dengan investor, dan regulasi dan perizinan.
Acara ini diharapkan dapat mendorong lebih banyak kolaborasi antara IPB dan industri, sehingga inovasi-inovasi yang dihasilkan dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan ekonomi nasional. (*/Rz)
sumber : LKST IPB University Bentuk Tim Komite Komersialisasi Invensi – IPB University
