LKST IPB University Gelar Monev Program Implementasi Inovasi
LKST IPB University Gelar Monev Program Implementasi Inovasi
Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) atau Science Techno Park (STP) IPB University menggelar monitoring dan evaluasi program Implementasi Inovasi bertempat di IPB Internasional COnvention Center, Bogor, (16/12). Program Implementasi Inovasi ini merupakan program bantuan pemerintah melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Program ini bertujuan untuk mempercepat hilirisasi hasil invensi perguruan tinggi menjadi produk inovasi komersial melalui kolaborasi dengan startup atau mitra industri. Luaran dari program ini adalah scalling-up teknologi maupun produk inovasi IPB University pada skala komersial selanjutnya siap untuk didifusikan ke masyarakat atau dikomersialkan melalui jalur lisensi atau penumbuhan perusahaan pemula (startup).
Wakil Kepala bidang Inkubator Bisnis dan Kemitraan Industri LKST IPB University, Dr Rokhani Hasbullah, melaporkan terdapat empat inovasi yang didanai melalui program ini. Empat inovasi tersebut, yaitu (1) Tembora (Keripik Tempe Bogor Rumput Laut) oleh Prof Joko Santoso (Departemen Teknologi Hasil Perairan IPB University), (2) Serbuk Pandan Instan oleh Prof Khaswar Syamsu (Departemen Teknologi Industri Pertanian IPB University), (3) Nasi Instan Siap Saji Lengkap dengan Lauk oleh Dr Tjahja Muhandri (Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB University), dan (4) Minuman Instan Teh Karas Tulang oleh Dr Syafitri Hidayati (Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata IPB University). Adapun mitranya masing-masing adalah Bambang Suyikno (PT. Djava Sukses Abadi), Irvan Didi (PT. Klambir Mitra Utama Internasional), Andry Suhaili (PT. Kokikit), dan Indra Thamrin (CV. Sari Hijau Lestari). “Program implementasi inovasi melalui kolaborasi antara inventor dan mitra startup/industri ini diharapkan menghasilkan prototipe produk yang siap untuk diproduksi secara massal (mass production) dengan mempertimbangkan preferensi konsumen dan harga pokok produksi (HPP),” ujar Rokhani.
Dalam kegiatan monev ini, para inventor dan mitranya memaparkan hasil kegiatannya untuk kemudian di-review dan diberi masukan oleh tim reviewer. ”Sebagai inovator yang akan memperknalkan produk baru ke pasar, startup atau indutri harus mampu menunjukkan value propotition dari produk yang dipasarkannya. Keberhasilannya adalah sejauh mana produk bisa berdifusi ke masyarakat dan terjadi repeat order,” komentar reviewer Dr Ahmad Yani yang juga Direktur Bisnis IPB University.
Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Bisnis/Kepala LKST IPB University, Prof Erika B Laconi dalam sambutannya berharap, program ini tidak berhenti hanya sampai pada hasil berupa prototipe produk. Tetapi perlu terus dikembangkan menjadi bisnis dengan strategi promosi dan pemasaran yang tepat. ”Sebagai bisnis, produk inovasi yang dihasilkan harus terjamin mutu, keamanan dan kehalalannya. Untuk itu perlu segera diurus aspek legalnya seperti ijin edar, sertifikasi halal dan sebagainya termasuk perlidungan Hak Kekayaan Intelektual/HKI,” ujarnya. Ia menerangkan, STP IPB University selalu siap mengawal dan memfasilitasi komersialisasi inovasi yang dihasilkan oleh inventor IPB University dengan mencarikan sumber-sumber pendanaan untuk pengembangan produk dan bisnis termasuk memfasilitasi ke sumber-sumber permodalan baik perbankan, BUMN maupun angel investor. [stpipb]
Sumber : LKST IPB University Gelar Monev Program Implementasi Inovasi