Bogor, 13 Oktober 2025 — Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Pangan Fungsional: Tren Pengembangan Inovasi Produk Pangan untuk Industri dan Startup/UKM”, bertempat di Ballroom 1, Gedung Startup Center (GSC) STP IPB Taman Kencana, Bogor.

Kegiatan ini bertujuan untuk mengidentifikasi arah pengembangan pangan fungsional di Indonesia serta memperkuat sinergi antara akademisi, industri, dan regulator dalam mendorong hilirisasi hasil riset IPB University agar memiliki dampak nyata bagi masyarakat.

LKST IPB Perkuat Hilirisasi Riset Melalui Inovasi dan Inkubasi Bisnis

FGD dibuka oleh Prof. Erika B. Laconi, Kepala LKST IPB University, yang menegaskan peran penting LKST dalam mempertemukan hasil riset IPB dengan kebutuhan industri.

“LKST berperan mencari jodoh inovasi antara hasil riset IPB dan dunia industri. Melalui STP IPB, kami menjadi jembatan agar karya inovatif terlindungi secara kekayaan intelektual dan dapat dikomersialisasikan,” jelas Prof. Erika.

Beliau juga menambahkan bahwa LKST IPB telah memiliki Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) dan tengah membangun Gedung Inkubator Bisnis Halal, sebagai bagian dari rantai inovasi mulai dari invensi, perlindungan hak kekayaan intelektual (HKI), scale-up teknologi, hingga pengurusan izin edar produk.

Bahas Tren, Teknologi, dan Tantangan Pengembangan Pangan Fungsional

Diskusi yang dipandu oleh Mhd Hendra Wibowo menghadirkan narasumber ahli di bidang pangan, riset, dan industri, antara lain:

• Prof. Dr. Rokhani Hasbullah (LKST IPB)

• Prof. Dr. Tri Prartono (LKST IPB)

• Prof. Dr. Ir. C. Hanny Wijaya, M.Agr (P3FNI Indonesia)

• Luhur Budijarso (PT Bogor Life Science Technology)

• Suseni Hadi Purnomo (FoodReview Indonesia)

• Eva Nikastri, STP, M.Si (BPOM Bogor)

Para narasumber membahas topik strategis seperti tren pasar pangan fungsional, fasilitas inovasi di STP IPB, penguatan hak kekayaan intelektual (HKI), dan regulasi produk inovatif dari BPOM.

STP IPB Siap Kolaborasi untuk Kembangkan Produk Pangan Fungsional Nasional

Dalam paparannya, Prof. Rokhani Hasbullah menjelaskan bahwa Science Techno Park (STP) IPB University berperan sebagai pusat alih teknologi dan inkubasi bisnis dengan fasilitas lengkap seperti beverage line, spray dryer, hingga packaging house.

“Kami terbuka untuk kolaborasi riset dan produksi dengan industri melalui layanan maklon, lisensi produk inovasi, hingga program inkubasi bisnis startup,” ujarnya.

Sementara itu, Prof. Tri Prartono menyoroti capaian IPB University yang telah memiliki lebih dari 1.100 paten terdaftar, dan terus berupaya memperluas jejaring komersialisasi hasil riset agar inovasi IPB hadir di pasar nasional maupun global.

Sinergi Triple Helix: Akademisi, Industri, dan Regulator

FGD juga menekankan pentingnya kolaborasi triple helix antara universitas, industri, dan pemerintah dalam memperkuat ekosistem inovasi pangan fungsional.

Perwakilan industri menyoroti kebutuhan akan struktur kolaborasi yang solid agar inovasi dapat segera diimplementasikan. Dari sisi regulator, BPOM melalui Eva Nikastri menyampaikan dukungan terhadap produk inovatif melalui program GROW BPOM dan Pintar UMKM.

“BPOM membuka jalur percepatan izin edar serta pendampingan klaim gizi agar produk inovasi pangan lebih cepat masuk ke pasar,” jelasnya.

Membangun Ekosistem Inovasi Pangan Fungsional Indonesia

FGD ini menghasilkan sejumlah rekomendasi strategis, seperti percepatan regulasi produk inovatif, peningkatan fasilitas riset-produksi, dan penguatan literasi pasar.

Prof. Erika menutup kegiatan dengan harapan agar inovasi dosen dan mahasiswa IPB dapat semakin banyak berkolaborasi dengan industri.

“Kami ingin IPB University menjadi pusat inovasi pangan fungsional nasional yang berkontribusi pada kesehatan masyarakat dan ekonomi bangsa,” pungkasnya.

📍 Tanggal: Senin, 13 Oktober 2025
📍 Lokasi: Ballroom 1, GSC STP IPB Taman Kencana, Bogor
📍 Penyelenggara: Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University