PPLH IPB University Paparkan Kajian Lingkungan Lokasi Pembangunan Gedung Multi Tenant STP IPB University
PPLH IPB University Paparkan Kajian Lingkungan Lokasi Pembangunan Gedung Multi Tenant STP IPB University
Pusat Penelitian dan Lingkungan Hidup (PPLH), Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University melakukan kajian lingkungan di lokasi pembangunan gedung multitenant, Science Techno Park (STP), IPB Taman Kencana (17/11). Hasil kajian lingkungan disampaikan oleh Prof Hefni Effendi, selaku Ketua Tim Studi.
Prof Hefni menjelaskan bahwa kajian lingkungan yang dilakukan meliputi semua komponen lingkungan. Yakni geo-fisik-kimia, biologi, sosial ekonomi dan budaya serta kesehatan masyarakat dan kesehatan lingkungan.
Menurut Dr Tri Prartono, Wakil Kepala Bidang Inovasi dan Alih Teknologi, STP IPB University berkomitmen untuk memenuhi segala bentuk regulasi termasuk regulasi tentang pengelolaan lingkungan. Peraturan Pemerintah No 22 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup mewajibkan bahwa pembangunan gedung multitenant ini harus dilengkapi dengan dokumen Persetujuan Lingkungan.
“Untuk mendapatkan persetujuan lingkungan tersebut Lembaga Kawasan Sain dan Teknologi (LKST) selaku pemrakarsa dari project ini menunjuk PPLH IPB University untuk melakukan kajian lingkungan. Hasil kajian ini dipaparkan dalam sidang yang dipimpin oleh Kepala Bidang Amdal Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor yakni Ibu Susilawati,” ujarnya.
Menurutnya, sidang ini dihadiri oleh Tim Uji Kelayakan (TUK). Tim ini terdiri dari para pakar terkait komponen lingkungan dan sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah) yang mewakili instansi yang berkepentingan dalam kajian lingkungan serta perwakilan masyarakat di sekitar lokasi rencana kegiatan (Ketua RW, lurah dan camat).
Ia menambahkan bahwa TUK menyambut baik gagasan pembangunan gedung multitenant. Mereka juga memberikan masukan untuk melengkapi upaya pengelolaan lingkungan agar operasional gedung multitenant ini dapat membawa kemashlahatan bagi masyakarat dan lingkungan sekitar.
Kepala bidang DLH, Susilawati menekankan agar STP menjalankan langkah-langkah pengelolaan dan pemantauan yang telah diformulasikan dalam dokumen dan melaporkannya ke DLH Kota Bogor.
“STP IPB University dapat menjadi role model pengembangan inovasi menjadi produk yang marketable dan institusi yang peduli terhadap lingkungan serta menjadi trend setter,” ujarnya.
STP IPB University kini memberikan dua pelayanan utama yakni Layanan Laboratorium CRC (Collaborative Research Center) dan Layanan Pilot Plant. Beberapa layanan yang tercakup dalam Laboratorium CRC adalah Pre Clinical Test meliputi: model penyakit manusia, uji efikasi dan toksisitas obat, makanan, bahan biologis (vaksin, stem cells, antibodi; Laboratory Analysis mencakup: microbiology (bacteriology, virology), serology, molecular biology, imaging, animal cell culture, hematology and blood biochemistry; Pengujian Covid-19 sebagai laboratorium satelit pendukung pengujian Covid 19.
Selanjutnya Layanan Pilot Plant meliputi makloon ekstrak herbal dan pengeringan dengan spray dryer; Uji Produksi: beras analog, mie jagung, tepung ayam, tepung tempe, cream soup. Gedung multitenant akan terdiri dari enam lantai. (**/Zul)