LKST IPB University Adakan Workshop Teknik Pitching Inovasi
LKST IPB University Adakan Workshop Teknik Pitching Inovasi
Dalam rangka menyiapkan strategi menarik investor terhadap produk-produk inovasi, Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (LKST) IPB University menggelar Workshop Penguatan Teknik Pitching Inovasi, yang diselenggarakan pada 15 Oktober di IPB International Convention Center (IICC), Bogor.
Kepala LKST IPB University, Prof Erika Budiarti Laconi, menyampaikan bahwa peran utama LKST adalah menjembatani hasil invensi kekayaan intelektual IPB University dengan kebutuhan masyarakat dan dunia industri. Setiap tahunnya, IPB University meluncurkan berbagai produk inovatif yang bertujuan mengoptimalkan potensi karya intelektual agar mampu menarik minat investor.
“Gaya komunikasi di hadapan investor membutuhkan latihan presentasi yang singkat, padat, namun tetap menarik. Workshop ini diharapkan mampu melatih para inovator agar lebih siap dan percaya diri dalam mempresentasikan ide-ide mereka kepada investor,” ujarnya.
Sementara itu, Dr Tri Prartono, Wakil Kepala LKST IPB University bidang Pengembangan Inovasi dan Alih Teknologi, menambahkan bahwa Science Techno Park (STP) sebagai unit pelaksana LKST memiliki mandat dalam proses hilirisasi inovasi. Ia menekankan pentingnya kemampuan komunikasi bagi inovator, terutama ketika menyampaikan hasil penelitian kepada dunia industri.
“Berbicara di level sains berbeda dengan berbicara di level industri. Inovator harus mampu mengemas ide dan temuannya agar dapat dipahami dan menarik bagi kalangan industri. Penelitian yang baik adalah yang memberikan dampak nyata, tidak hanya dalam bentuk publikasi, tapi juga bermanfaat langsung bagi masyarakat,” ungkapnya.
Workshop ini menghadirkan Riza Primadi, Chief Executive Officer (CEO) PT Content Creative Indonesia, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, ia menekankan pentingnya menyampaikan elevator pitch yang efektif dan tepat sasaran, khususnya kepada investor. “Presentasi harus disusun dengan jelas, menarik perhatian, dan diarahkan kepada investor yang sesuai. Invensi yang ditawarkan juga harus relevan dengan isu-isu strategis seperti Environmental, Social, and Governance (ESG), ekonomi hijau, serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs),” jelasnya.
Menurut Riza, investor membuat keputusan bisnis berdasarkan kelayakan (feasibility) dan keberlanjutan (viability) suatu inovasi, termasuk potensi pasar, regulasi, dan analisis biaya. Karena itu, ia mendorong para inovator untuk dapat menyampaikan ide mereka secara efektif dalam waktu 30 detik hingga 2 menit.
Dengan pelaksanaan workshop ini, LKST IPB University berharap para inovator semakin siap menghadapi dunia industri dan mampu menarik perhatian investor melalui komunikasi yang strategis dan berdampak.
