Blog

STP IPB University Gelar Diskusi Strategi Scalling-up Bisnis dan Pembiayaan bagi Startup/UMKM

STP IPB University Gelar Diskusi Strategi Scalling-up Bisnis dan Pembiayaan bagi Startup/UMKM

Perusahaan startup dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kian menghiasi perekonomian Indonesia. Meningkatnya jumlah startup dan UMKM diyakini mampu membantu menggerakkan perekonomian bangsa. Namun dalam memulai usaha tentu tidak mudah, terutama dalam proses scalling up yang membutuhkan biaya tidak sedikit dan perlunya mengetahui nilai bisnis untuk meyakinkan pihak investor. “Itulah mengapa pada seri ke-3 webinar ini, kami mengangkat tema Strategi Scalling-up Bisnis dan Model Pembiayaan Bagi Startup/UMKM,” ujar Wakil Kepala Science Techno Park (STP) IPB University bidang Inkubator Bisnis dan Kemitraan Industri, Dr Rokhani Hasbullah, 18/08.

Prof Slamet Budijanto, Komisaris PT FITS Mandiri dalam Keynote Speechnya menyebutkan bahwa tantangan startup yakni bagaimana mengolah produk pangan yang memiliki nilai tambah dan rasa yang enak sesuai preferensi konsumen. Menurut Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian IPB University ini, orientasi peneliti tidak hanya untuk menghasilkan inovasi terbaik namun yang bermanfaat dan disukai bagi masyarakat. Hal tersebut menurutnya perlu diserasikan sehingga dapat mencapai pasar yang besar dan teknologinya dapat dieksekusi di masyarakat. “Kita bisa bayangkan bila ada pertemuan ide tidak hanya dari dosen maupun peneliti kemudian bisa diwujudkan dalam suatu produk komersial. Ini akan luar biasa sekali, apalagi jika startup ini bisa dibesarkan,” jelas Dekan Fakultas Teknologi Pertanian ini. Menurutnya, komersialisasi produk bernilai tambah tersebut memerlukan teknologi scale up yang sesuai. Sudah saatnya Indonesia tidak selalu mengandalkan produk bahan baku saja namun produk hilir yang inovatif dan berdaya saing. Poin penting lainnya adalah keterkaitan hulu hilirnya harus berjalan dengan baik mulai dari dukungan komoditi, pengolahan, dan konsumsinya. Selain itu, semua pihak juga perlu bersinergi melalui kerjasama triple helix maupun penta helix.

Indra Purnama, Managing Partner Angel.ID dan Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia menjelaskan bahwa investment pitch dalam scale up bisnis utamanya mencari pendanaan bagi masa depan berdasarkan keberhasilan masa lalu. Sebagian besar pengusaha terlalu fokus pada rencana masa depan agar investor tertarik. Namun demikian, diperlukan pula track record yang baik. “Riwayat keberhasilan dengan memperhatikan profil industri harus mulai diperhatikan. Pengusaha juga harus memiliki keunggulan dibandingkan kompetitor. Selain itu, berbagai strategi yang digunakan juga harus menarik agar dapat berdaya saing tinggi. Terdapat beberapa metode untuk menghitung valuasi bisnis, yang disesuaikan dengan level dan bidang usaha yang dilakukan. Valuasi bisnis harus dihitung bersama antara startup dan calon investor sehingga tercapai kesepakatan nilai valuasi dan investasi yang akan ditanamkan,” lanjutnya.

Wini Purwanti, mewakili Staf Khusus Menteri Bidang Hukum, Pengawasan, Koperasi dan Pembiayaan Kemenkop UKM menjelaskan isu terkait perbankan. Pemerintah telah menyelenggarakan program pembiayaan KUR (Kredit Usaha Rakyat) bagi masyarakat. Baik itu untuk modal kerja maupun investasi bagi kelompok usaha yang produktif. Pembiayaan venture capital juga diupayakan oleh Kemenkop sebagai salah satu alternatif peningkatan pembiayaan bagi start up. “Dengan semakin berkembangnya fokus dan prioritas untuk program pembiayaan bagi koperasi dan UMKM ini, kami mengambil strategi bisnis yang baru melalui pembiayaan oleh LPDB (Lembaga Pengelola Dana Bergulir). Konsentrasi penyaluran biaya melalui LPDB masih difokuskan pada koperasi. Strategi yang diterapkan selain pembiayaan yakni pendampingan terkait akses pembiayaan dan peningkatan kapasitas koperasi dan strategi inkubasi bisnis,” ujarnya.

Sementara itu, Rini Nurul Hasanah dari Bank Mandiri Bogor melanjutkan terkait mekanisme pengajuan pinjaman KUR melalui Bank Mandiri. “Pengajuan KUR oleh UMKM saat ini sudah jauh lebih mudah dibanding sebelumnya. Untuk pengajuan KUR sampai dengan 100 juta tidak diperlukan kolateral atau jaminan,” lanjutnya. Kepala STP IPB University, Prof Erika B Laconi mengapresiasi semua narasumber, peserta dan tim STP untuk kegiatan serial webinar ini. “Kami terbuka untuk berkolaborasi dan bekerja sama dengan siapapun untuk menghasilkan produk-produk inovasi yang prospektif dan berdaya saing. Silahkan kunjungi dan manfaatkan semua layanan, sarana dan fasilitas yang ada di STP Taman Kencana. Semangat dan sukses untuk semua,” ujar Wakil Rektor IPB University bidang Inovasi dan Bisnis ini. (stpipb/Zul)

Sumber : STP IPB University Gelar Diskusi Strategi Scalling-up Bisnis dan Pembiayaan bagi Startup/UMKM