STP IPB University Gelar Webinar Komersialisasi Produk Inovasi dan Kemitraan Bisnis Melalui UMKM dan Industri
STP IPB University Gelar Webinar Komersialisasi Produk Inovasi dan Kemitraan Bisnis Melalui UMKM dan Industri
Lembaga Kawasan Sains dan Teknologi (STP) IPB University kembali menghadirkan Seri#4 Webinar IPB Innovation and Business Sustainability. Kali ini dengan Topik “Komersialisasi Produk Inovasi dan Kemitraan Bisnis melalui UKM dan Industri” (15/09).
Dalam sambutannya, Prof Arif Satria, Rektor IPB University menyampaikan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) per kapita negara maju berkorelasi dengan Global Innovation Index. Suatu hal yang penting untuk mendorong inovasi di perguruan tinggi agar menghasilkan produk inovasi berdaya saing. Kuncinya berfokus pada future practice sehingga dapat menjadi trendsetter. “Semoga kita semua berpikir tentang penguatan future practice, sehingga semakin besar peluang kita dalam mendorong komersialisasi inovasi yang ada di perguruan tinggi dan lembaga penelitian dan pengembangan. Semakin banyak inovasi, maka kita semakin maju untuk proses hilirisasi. Semakin banyak hilirisasi, maka semakin banyak inovasi yang memiliki daya manfaat. Inovasi menjadi suatu pilar penting untuk meningkatkan daya transformasi menuju proses kemajuan bangsa ini,” jelasnya. Inovasi yang berdaya saing, tambahnya, harus memberikan solusi atas kebutuhan masyarakat, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. STP IPB University menjadi kekuatan untuk menjembatani produsen inovasi dan market inovasi. Harapannya, kekuatan ini dapat dijadikan R&D (Research and Development) penguatan perusahaan yang ada dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sehingga hasil inovasi relevan untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan melampaui pasar inovasi di dunia.
Dalam kesempatan ini, hadir Dr Ahmad Yani, Direktur Bisnis IPB University. Dr Ahmad menjelaskan model komersialisasi dan kemitraan bisnis produk inovasi prospektif yang dilakukan oleh Direktorat Bisnis IPB University. “Model komersialisasi yang diterapkan yakni joint venture atau lisensi, inkubasi atau start up/akselerasi, dan Satuan Usaha Akademik (SUA). Kami bertugas dalam pengembangan bisnis IPB University berbasis kepakaran dan sumberdaya yang dimiliki. Bentuk kemitraan diberikan bagi produk jasa inovasi prospektif dan produk binaan,” jelasnya. Dicontohkannya, mitra tani untuk menjembatani petani dengan pasar modern dan pasar online. Kemudian Botani Mart sebagai sarana pemasaran maupun uji pasar, promosi, klasterisasi produk dan masukan bagi inventor. Selain itu terdapat Botani bakery bagi pengembangan produk diversifikasi pangan. “Kita juga mempunyai IPB Shop Official yang sudah hadir di Shopee, Bukalapak dan Tokopedia berupa produk segar dan non segar yang sebagian besar ini merupakan hasil inovasi IPB University maupun mitra,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman menyebutkan peningkatan PDB Indonesia di tahun 2045 berkorelasi dengan kebutuhan inovasi. Sehingga inovasi yang dibutuhkan semakin banyak dan perlu percepatan. Hal tersebut merupakan prospek yang baik dan membutuhkan variasi sehingga produk inovasi dapat bernilai tambah. “Dalam tahapan komersialisasi produk, salah satunya dibutuhkan análisis bisnis sebelum proses launching dan scale up. Permasalahan paten juga penting didiskusikan karena jumlah paten Indonesia masih rendah,” imbuhnya. Oleh sebab itu, katanya, kita juga membutuhkan insentif dari pemerintah. Terutama dalam penerapan super deduction yang perlu kita kolaborasikan sehingga menjadi percepatan. “Mudah-mudahan perguruan tinggi sudah aware tentang ini karena industri membutuhkan ini agar kita bisa melakukan percepatan komersialisasi dan kerjasama inovasi,” terangnya.
Fajar Kusuma Nugraha, Vice President Divisi Bisnis Usaha Kecil dan Program PT BNI (Persero) Tbk menyebutkan BNI memiliki peran dalam mendorong pemberdayaan bisnis usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). “Pemberdayaan yang diberikan oleh BNI yakni melalui UMK (usaha mikro dan kecil), Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan skema komersial. Terkait dengan beberapa bisnis yang diinisiasi oleh IPB University yang sangat luar biasa, harapannya nanti ke depan ada satu titik temu untuk berkolaborasi. Misalnya dalam hal financing, dan advisory atau pendampingan,” ujarnya. Tahun ini, tambahnya, BNI juga mengeluarkan program digitalisasi yakni Xpora demi membantu UMKM baik dari binaan IPB University maupun lembaga lainnya. Mitra akan diberikan pendampingan hingga diberikan instrumen transaksional atau trading di BNI.
Menutup acara webinar, Kepala Lembaga Kawasan Sanis dan Teknologi (LKST) IPB University, Prof Erika B Laconi mengapresiasi semua narasumber dan peserta webinar. “Kami, STP IPB University membuka peluang kerjasama dengan semua pihak dalam rangka mendorong komersialisasi inovasi dan penumbuhkembangan startup. Melalui kolaborasi, tentunya harapan kita semua akan bisa diwujudkan, sehingga memberikan impact bagi peningkatan perekonomian bangsa. Selamat bertemu kembali di webinar selanjutnya,” ujarnya. (stpipb/Zul)